Wednesday, December 17, 2014

UAV Canggih Buatan PT DI “PUNA Wulung”

Sudah saatnya Indonesia bangga atas kehadiran pesawat nirawak PUNA (Pesawat Udara Nir Awak) atau lebuh dikenal dengan UAV (Unmaned Aerial Vehicle). PT DI baru saja mengerjakan proyek ini, proyek yang dikembangkan oleh BPPT ini rencananya akan ditempatkan di Lanud Supadio Pontianak, megingat tujuan utamanya untuk misi pengintaian. Satu skadron PUNA Wulung akan menemani Pesawat Tempur Hawk 100/200 yang berdomisili di Kalimantan Barat ini. Tak tanggung tanggung, Kementrian Pertahanan pun memesan UAV Canggih buatan Israel yang bertipe Heron, Pesawat nirawak Heron adalah produksi unggulan dari IAI (Israel Aerospace Industries).

Pesawat Nirawak PUNA Wulung

<Pesawat Nirawak PUNA Wulung>

Program kelengkapan Alutsista berupa pesawat nirawak sebenarnya telah dicetuskan semenjak tahun 2000-an. Kegigihan BPPT yang bekerjasama dengan PT DI (Dirgantara Indonesia), PT LEN (Lembaga Elektronik Nasional) Industri membuahkan hasil maksimal. PT DI bertanggung jawab atas produksi dari PUNA Wulung, adapun PT LEN berkewajiban mendesain di bidang elektronik dan system kontrolnya.

PUNA Wulung Saat Mengudara

<PUNA Wulung Saat Mengudara>

Dengan kemampuan pantau berupa kelengkapan GPS dan Kamera Video intai, pesawat ini layak diberi beban berupa intai perbatasan, hinggan misi patrol udara. Wulung telah disematkan teknologi Autopilot di dalamnya, sehingga memudahkan pengoprasiannya. Wulung dapat menempuh sekitar 200 km dengan dukukungan mobile ground station yang akan member pantauan secara real time.

Sistem Kerja PUNA Wulung

<Sistem Kerja PUNA Wulung>

Berbeda dengan UAV Heron buatan IAI, spesifikasi PUNA Wulung berada di bawah spesifikasi Heron. UAV Heron dibekali kekuatan hingga 350 km atau 52 jam penerbangan nonstop, itu artinya dapat terbang lebih dari dua hari. Dengan kecepatan terbang hingga 207 km/jam, heron mampu memikat hati Mentri Pertahanan, serta kemampuannya terbang di ketinggian hanya 10.000 mdpl membuat pesawat UAV ini dapat dijadikan sebagai spy plane. Rencananya TNI AU akan membeli 4 buah Heron dari Indusri Israel ini.

UAV Heron Buatan IAI

<UAV Heron Buatan IAI yang akan dibeli Indonesia>

Dibanding dengan wulung, UAV Heron mampu mengemban tugas berat berupa UCAV (Unmaned Combat Aerial Vehiicle), yaitu tugas dalam pertempuran dengan membawa peluru kendali atau bom. Ini disebabkan oleh kemampuan panggul Heron sebesar 250 kg berbeda jauh dibanding Wulung yang hanya 25 kg daya angkutnya.

Desain UAV Heron

<Desain UAV Heron>

Bila UAV Heron akan datang sebanyak 4 unit ke jajaran alutsista TNI AU, maka dengan anggaran hamper mencapai Rp 30 Milyar, PUNA Wulung akan didatangkan sebanyak 8 unit yang akan dikerjakan PT DI secara bertahap. PT DI akan membuat 3 unit dahulu, baru jika memungkan kan akan ditambah 5 unit, atau bahkan bias lebih jika performanya baik. Ujar Menhan saat penandatanganan di bandung tahun 2012 lalu.

Adapun kekurangan yang paling tidak disukai adalah di dalam hal kebisingan. Mentri Menristek Gusti Muhammad Hatta mengucapkan “Seharusnya pesawat nirawak tidak mengeluarkan suara, bias bias ditembak musuh kalau pesawat kita bunyinya sebising itu”. Tetapi agan tidak usah khawatir karena PT DI telah menemukan solusi untuk mengatasi kebisingan tersebut. Dengan fitur Noice Reduction, kebisingan Wulung dapat diatasi. Harapan selanjutnya TNI AU semakin Berjaya, dan mampu mengawal kedaulatan NKRI dengan gagahnya. (Aswin Bahar)

No comments:

Post a Comment