Kejayaan F-5 Tiger II di Langit Nusantara
Sejarah Skadron 3 Lanud Iswahjudi dan Sekilas F-5 Tiger
Lanud iswahjudi merupakan lapangan milik TNI Angkatan Udara (AURI) yang kala itu didirikan untuk menunjang misi buru sergap yang dibawahi langsung oleh KOHANUDNAS (Komando Pertahanan Udara Nasional). Mulanya Skadron yang memiliki sandi IWY ini dihuni oleh jajaran pesawat tempur mutaakhir dari Rusia, yaitu Pesawat Tempur MIG-21 fishbed. Sebagai pesawat legendaries dalam peperangan uni soviet, si ikan mungil ini telah menunjukkan bakatnya di berbagai operasi udara, misalnya saja operasi Trikora, dan juga operasi Dwikora yang terkenal itu. Namun akibat adanya krisis politik yang menyebabkan lengsernya pemerintahan Soekarno, serta dibunuhnya semua orang yang memiliki faham komunis, Negara komunis terbesar di dunia itu pun tidak rela, kemudian melakukan embargo persenjataan, hingga menyebabkan lumpuhnya Pesawat Tempur MIG-21.
<Pesawat Tempur MIG-21 Fishbed Andalan AURI Era 60an>
Setelah menelan kepahitan dari Uni Soviet, Soeharto tak kalah cerdik, ia menggandeng blok barat untuk mengganti pesawat naas itu dengan pesawat yang baru di era 1975an dengan memesan pesawat tempur F-5 Tiger buatan Nortrop-co Amerika Serikat. Sebelum pemesanan dilakukan Australia member hibah berupa pesawat F-86 Sabre yang harapannya dapat mengisi kekosongan sementara sebelum kedatangan sang Macan.
Kala itu Soeharto memilih
F-5 Tiger karena memang ia terbukti handal dalam melakukan penyergapan dan cocok menggantikan tugas MIG-21 Fishbed dalam mengawal udara Nasional selama pembuatan F-5 Tiger di Amerika sana. Walaupun pesawat bermoncong panjang ini tidak terlalu diunggulkan oleh AS, tapi mengenai harga, pesawat tempur berkecepatan 1,6 mach ini bisa dibilang murah serta cocok untuk Negara berkembang seperti Indonesia. Dengan memesan 12 F-5 Tiger E (kursi single), serta 4 F-5 F (Kursi Ganda) maka lengkaplah 1 skadron F-5 yang akan mengganti MIG-21.
<Pesawat Tempur F-86 Sabre Hibah Australia>
Dengan daya tempuh hampir 1400 mil radius peperangan , pesawat ini cocok untuk Negara kepulauan kita. Si Macan tak hanya mampu menggandeng bom darat saja, misil udara ke udara, udara ke darat pun dapat dibawanya. Latihan latihan pun dilakukan skadron udara 300 ini secara intensif dan terus menerus, harapannya agar F-5 bukan hanya untuk menakut-nakuti Negara tetangga tapi juga dapat diberi tugas dengan baik, kemudian menyelesaikan dengan baik pula. Dengan latihan untuk misi pertahanan si Macan ini sering diikutkan, katakana saja Elang Malindo, Elang Indopura, Elang Thainesia, Elang Ausindo dan masih banyak lagi.
<F-5 Tiger Saat Patroli Udara>
Full Upgrade di Belgia
Mengingat ‘kesangaran’ pesawat F-5 Tiger ini, di tahun 2010 lalu pemerintah mengadakan full upgrade untuk pesawat ini di Belgia. Dengan jam terbang hanya sekitar 6000 jam, yang artinya masih memiliki umur terbang sekitar 4000 jam lagi. Negara sekutu Amerika ini menerima keinginan TNI AU, melalui pabrik SABCA, satu per satu Macan Nusantara bertambah umur, yang semula 25 tahun masa abdi, kini Sang Macan akan mengabdi hingga 35 tahun di langit Indonesia. Dengan merogoh kocek hingga $40 Juta, kini F-5 Tiger tampil beda.
<Skadron F-5 Tiger II TNI AU>
Kalau menurut admin 40 juta dolar AS untuk 9 pesawat F-5 Tiger bukanlah sedikit, SABCA pasti sangat diuntungkan. Bandingkan saja dengan upgrade F-16 Fighting Falcon bekas pakai USAF yang hanya US$6 Juta per unit. Tapi tak masalah, itu hanya fikiran admin saja, hehe
Lanjut yak,
Setiap orang pasti memiliki masalah, bukan hanya orang bahkan proyek ini penuh dengan masalah, mulai dari kekurang profesionalan SABCA, hingga masalah embargo militer dari Amerika Serikat kepada Indonesia, menyebabkabn proyek ini tak berjalan lancar. Belgia merupakan sekutu terdekat AS, maka dengan patuhnya mereka mengiyakan Amerika Serikat dan melupakan kesepakatan dengan Indonesia. Tapi walaupun sempat terganjal masalah, akhirnya upgrade F-5 ini selesai juga. Kini F-5 Tiger II hampir menyamai kehebatan F-16 A/B milik TNI AU.
<Pesawat F-5 Saat Parade hari TNI>
Pensiunnya Sang Macan Terbang dan Calon Penggantinya
Kalau lidah itu bisa berbohong, tapi hal itu tidak akan terjadi pada usia. Dengan usia sekitar 34 tahun, F-5 E/F Tiger II ini tak lama lagi harus segera di pensiunkan. Selain karena faktor kemoderenan senjata, rentannya terhadap kerusakan hingga jatuhnya pesawat F-5 ini sangat di takuti pemerintah. Sebut saja kejadian di Bandara Halim Perdanakusuma pada bulan November lalu, Salah satu pesaawat F-5 berhenti sebelum take off karena rusaknya sayap kiri pesawat. Alhamdulillah rusaknya pas di bandara, bayangkan jika di udara, pasti pesawat akan jatuh dan menimpa pemukiman di Jakarta, sungguh menakutkan.
Beberapa bulan yang lalu pemerintah mengadakan tender pengganti pesawat F-5 ini. Adapun yang ikut serta adalah Pesawat Su-35 Sukhoi buatan Rusia,
F-16 block 60/61, F-15 Silent Eagle, F-18 Super Hornet, Rafale, serta
pesawat gripen,adapun pengumuman pemenangnya akan dilakukan di pertengahan tahun 2015 ini.
Mudah mudahan pemerintah sanggup memilih yang pesawat tempur terbaik sebagai pengganti F-5 Tiger II yang berusia lanjut ini.
Amiinn