Pesawat tempur F-16 yang baru datang milik TNI AU memiliki nama ekspor resmi berupa F-16 C/D 52ID, Lambang C merupakan versi tempat duduk tunggal, sedangkan versi D bertempat duduk ganda yang fungsinya akan lebih ditekankan untuk pembelajaran, adapun ID merupakan kata dari Indonesia sebagai pihak pembeli. Sebenarnya pesawat F-16 ini merupakan pesawat berjenis Block 25 yang telah usang dan tidak digunakan lagi oleh
Angkatan Perang Amerika Serikat, akan tetapi setelah melalui perbaikan dan peng upgrade-an seluruh avionik serta sebagian besar rangkanya sesuai dengan tipe Block 52, pesawat ini menjadi kebanggan tersendiri di kalangan pesawat tempur medium Angkatan Udara Republik Indonesia.
|
<Wajah Baru Penjaga Langit Nusantara> |
Em...
Kita awali pembahasan kita dari mesinnya aja deh
MESIN ELANG BARU TNI AU
Melalui
Ogen Air Logistics Center, Hill AFG, Odgen, Utah mesin pesawat yang asli di copot dan diganti dengan mesin terbaru dari mesin
prat & whitney F-100-PW-220/E yang merupakan versi baru dan memungkinkan mesin ini akan memiliki umur dua kali lebih lama dari mesin standarnya, mesin ini juga memungkinkan gaya dorong akan bertambah ke 24.000 pon sehingga memiliki
thrust to weight atau yang biasa dikenal dengan rasio T/W hanya berkisar 0,64 saja, karena rasio yang besar itu Elang muda ini sangat unggul dalam
close combat atau
dog fight yang bisanya disebut dengan peperangan jarak dekat, serta memiliki manuver yang sangat tinggi. Bukan hanya itu, mesin terbaru
prat & whitney F-100-PW-220/E juga mengefisienkan berat pesawat hingga sang Elang memiliki gaya dorong tinggi dan sangat memungkinkan untuk mengangkut senjata yang lebih berat dari fersi F-16 A/B yang dimiliki TNI AU sejak tahun 1989.
<Mesin
prat & whitney F-100-PW-220/E Yang Mampu Memberi Daya Dorong Tinggi>
TAMPILAN LUAR si-ELANG TERBANG
Tampilan luar Pesawat F-16 C/D 52ID sebagian besar masih sama dengan tampilan asalnya, yaitu F-16 C/D 25, akan tetapi rangka pesawat diganti serta diperbarui dengan yang lebih baik, sehingga dipastikan rangkanya tidak akan rusak untuk rentang waktu yang lama, mengingat pesawat ini merupakan pesawat bekas pakai AU
Amerika Serikat.
Di bagian punggung sayap milik
F-16 C/D 52ID ditambahkan slot agar dapat mengangkut CFT (Conformal Fuel Tank) yang berguna sebagai drop tank atau tanki tambahan setara 600 galon agar sang Elang memiliki daya jangkau yang jauh lebih luas.
Program upgrade si-Elang ini dijuluki dengan program "Peace Bima Sena II" memang tidak terlalu banyak mengubah tampilan fisik, tetapi jangan khawatir karena Sistem Internal, Radar, mesin, hingga persenjataannya telah di-upgrade ke level yang lebih tinggi dari sebelumnya
:)
|
<Desain Pesawat F-16 C/D 52ID Tampak Samping> |
PERSENJATAAN F-16 C/D 52ID
Untuk urusan pertempuran jarak dekat pesawat ini dapat dilengkapi dengan rudal udara ke udara jarak pendek berupa AIM-9 Sidewinder. Untuk rudal udara ke udara jerak sedang si Elang dapat dipasangkan dengan rudal AIM-120 AMRAAM, ini memungkinkan
F-16 52ID jauh lebih baik dari versi F-16 52, apalagi dalam urusan kelincahan. Adapun untuk misi penyerangan permukaan pesawat ini telah dilengkapi dengan Canon, Bom Standar, Laser Guinded Bomb (LGB), serta Rudal Antikapal, Untuk urusan avionik penyerangan, si Elang mampu menyerang dimalam hari berkat adanya sistem
navigation and targeting pod. Adapun sebagai pertahanan diri, Pesawat F-16 C/D 52ID telah diintegrasikan dengan sistem peringatan adanya radar yang memungkinkan pilot akan mengetahui bila ada radar disekitarnya,
|
<Persenjataan Milik F-16 C/D 52ID> |
Dalam pemesanannya, pihak PT Sari Bahari juga menyatakan bahwa pesawat
F-16 C/D 52ID Fighting Falcon ini juga akan mampu diisi dengan bom pintar buatan anak bangsa melalui PT Sari Bahari. Tentu kita bangga dong, pesawat dengan kekuatan yang baru nanti akan diisi dengan bom buatan kita sendiri. Jika misalnya pihak Indonesia di embargo Militernya oleh
pihak Amerika Serikat, seperti pada sekitar tahun 1999-2004, kita tidak perlu lagi khawatir. Pada era tersebut sebenarnya Indonesia sudah memiliki pesawat tempur terbaik di zamannya, akan tetapi semua pesawat canggih itu tidak berguna karena seluruh persenjataannya tidak ada lagi yang menyuplai, ibarat Singa yang tidak memiliki taring dan kuku. oke, kembali ke pembahasan, PT Sari Bahari merupakan pabrikan khusus membuat dan mengembangkan bom, sebagian besar bom buatannya telah di ekspor ke Negara Negara lain.
Semua
Pesawat F-16 C/D 52ID akan di upgrade seperti uraian diatas, adapun masa pakai pesawat ini adalah 10.000 jam terbang selama 10 tahun sebelum masa servis, dan karena rangka pesawat telah diperbarui pesawat ini dapat dimungkinkan untuk ditambah jam terbangnya hingga 20.000 jam terbang dalam 20 tahun masa pakai.
Pada saat masa pakai pesawat F-16 C/D 52ID habis, diharapkan pemerintahan Indonesia dapat memiliki pesawat generasi 4,5 atau generasi 5. Sang Elang merupakan jembatan yang sangat baik untuk menghubungkan dari pesawat generasi 4 ke generasi yang di atasnya. Dengan demikian, Pesawat F-16 C/D 52ID membawa Indonesia selangkah lebih maju dari sebelumnya. Harapannya, Indonesia dapat meningkatkan kekuatan dirgantara nasional serta mendapat keseganan dari negara negara tetangga di kawasan Asia Tenggara maupun kawasan Asia.
amiin
:)